deDari - Es Cendol & Es Daluman

Sampah Kertas /Plastik di PKB dan Denfest

Pesta Kesenian Bali ( PKB ) dan Denpasar Festival ( denfest ) adalah event nasional di Denpasar, yang sampai saat ini kebingungan dengan kebijakan sampah, terutama gelas kertas untuk minuman, yang ternyata berlapis plastik. Demikian pun kertas coklat yang adakalanya dipakai alas makanan, terlapisi plastik. Kami fokuskan bahasan pada keputusan antara gelas plastik dan kemasan kertas ( berlapis plastik ).

Ketika kami mengikuti event Ubud Food Festival 2025, masalah sampah terselesaikan dengan ketegasan. Solusi yang diputuskan adalah mempermudah usaha pengolah sampah dalam menangani sampah! Implementasinya, diputuskan gelas dan kemasan kertas berlapis plastik dilarang. Keputusan ini diambil setelah ada masukan dari startup pemilah sampah dan pengolah sampah organik, termasuk kertas.

Sebelumnya, sampah kemasan kertas ditangani MagiFarm, menjadi makanan magot. Ini menyisakan labirin plastik yang digunakan sebagai pelapis kemasan. Labirin plastik ini masih ada kertas yang menempel sehingga sulit di-daur sebagaimana sampah plastik lainnya. Jadi, penggunaan kemasan kertas berlapis plastik menyisakan masalah yang tidak terselesaikan. Oleh karena itu, kemasan ini dilarang. Untuk minuman, diperbolehkan menggunakan gelas plastik.

Sampah gelas plastik secara pasti dan memuaskan masuk ke unit pemilah sampah dan didaur dengan memuaskan.

Ibu Putri Koster adalah salah satu undangan kehormatan di event tersebut. Namun, dalam wejangan calon UMKM Kuliner peserta Pesta Kesenian Bali 2025, hanya ditekankan pelarangan kemasan kertas berlapis plastik, tapi kemasan plastik dilarang. Tanpa keputusan solusi, menyisakan kebingungan di benak calon UMKM kuliner PKB. Sepertinya, Ibu Putri Koster, tidak mendapat ilmu menyeluruh dari event Ubud Food Festival 2025.

Di event PKB dan denfest, walaupun ada masalah sampah, tidak terdengar mereka memberi tempat kepada usaha yang memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan sampah. Sampai saat ini, semua diarahkan kepada DLHK, yang dianggap sebagai superman, yang mampu menyelesaikan semua problem sampah. Namun, DLHK tidak menyelesaikan sampah di sumbernya. Sampah harus dibawa dulu ke markas mereka, kemudian dipilah untuk selanjutnya didaur, makanan sisa dikirim ke peternak, atau dijadikan kompos.

Kami sudah dengar langsung, PKB tidak ada keputusan solusi. Event Denpasar Featival 2025 akan diselenggarakan alhir tahun 2025. Semoga denfest 2025 dapat meniru kebijakan event Ubud Food Festival 2025, menggandeng usaha pemilah dan pengolah sampah sejenis MagiFarm, dan mempermudah upaya mereka menangani sampah dengan membolehkan gelas plastik dan melarang kemasan kertas berlapis plastik ( mending menggunakan gelas plastik sehingga mudah dan pasti terpilah, daripada ketemu kasus labirin plastik pada kemasan kertas berlapis plastik ).

SB