Kesalahan Memaknai Badan

Dipostkan pada 2017-06-29 oleh Admin

Kami telah banyak berjumpa dengan teman-teman yang dulu adalah pebisnis yang super sibuk dengan penghasilan yang besar, terkadang hingga tidak ada waktu istirahat baginya selain bekerja. Namun mereka kini hidup dengan santai bahkan tanpa bisnis dan tanpa uang, kebingungan memenuhi kebutuhan hidupnya karena berhenti dari usaha yang dulu menghidupi mereka. Padahal mereka sangat terkenal dalam usaha itu, pengalaman yang luar biasa dan orang-orang masih percaya akan keilmuwan dan kecakapan mereka dalam usaha mereka yang dulu.

Mereka kapok atas bisnis yang mereka jalani dahulu kala.

Ketika kami sempat bertanya masa lalunya, kami dapatkan informasi yang berguna. Mereka adalah pebisnis yang orang-orang katakan sebagai sukses. Namun topangan inti bisnis tersebut adalah mereka sendiri. Mereka kerja siang malam tanpa henti. Kesibukan mereka bertambah dengan tumbuhnya bisnis yang mereka jalankan. Namun suatu hari mereka mengalami sakit, banyak biaya keluar untuk penyembuhan dan habislah semua keuntungan dari bisnis yang pernah mereka jalani. Setelah masa sakit yang lama itu, mereka berhenti berbisnis, mengikuti hasutan menghentikan bisnis dan di kemudian hari bahkan bisa-bisa membeli beras sekilo pun susah.

Belajar dari hal ini, kami berpikir ulang atas apa yang kami lakukan. JIka badan rusak, bisnis dan kehidupan dapat berakhir. Namun jika bisnis rusak, kehidupan tetap berlangsung. Dari kedua pertimbangan ini, jelas bahwa badan adalah faktor lebih penting dari bisnis, karena kerusakan badan bisa mengakhiri segalanya. Dalam kejadian normal, sudah biasa bisnis disebut usaha cari makan, artinya berbisnis untuk menghidupi badan, bukan badan ada untuk dijual sebagai barang bisnis.

Jangan sampai salah memaknai ini, jangan sampai salah memaknai badan dan bisnis.

Setelah memaknai ini, jika badan terasa lelah maka kami sebisanya berhenti bekerja, istirahat hingga pulih. Kami menghindari penggunaan bahan-bahan pemicu stamina atau peningkat kinerja badan, tidak juga membiasakan hal-hal yang membohongi persepsi kesehatan badan. Ini termasuk menghindari penggunaan analgesik untuk membohongi pikiran terkait kondisi badan. Jangan sampai badan yang sedang rusak dipaksakan menuju kematiannya, biarkan badan yang rusak memiliki kesempatan memulihkan diri sebelum ahirnya digunakan lagi.

Semoga berguna.

SB