Badan Harus Dianggap Penting, Bahkan Lebih Penting Dari Tujuan

Dipostkan pada 2017-02-08 oleh Admin

Saat itu adalah tahun 2001, sudah selama 5 tahun saya menjalani vegetarian sejak Agustus 1996. Mencoba sesadar-sadarnya melakukan segala hal, memang di awal melakukan ini semua, terasa melelahkan. Bagaimana tidak, untuk dapat sesadar-sadarnya selama terjaga, metabolisme harus dalam kondisi prima. Tidur di siang hari adalah pantangan ( alasannya akan saya jelaskan ). Sore hari sudah terasa lelah dan ketika malam tiba sudah terasa mengantuk. Namun lambat laun tubuh belajar dan akhirnya menjadi sesadar-sadarnya dalam setiap aktivitas terasa semakin ringan.

Inspirasi dan rencana kehidupan ke depan semakin banyak bermunculan di pikiran dan satu per satu direncanakan untuk dicapai. Setiap pencapaian tujuan memunculkan tujuan lanjutan, terus demikian dan berlanjut terus. Ada suatu kesempatan dimana tujuan hampir tercapai, tiba-tiba badan mengalami kerusakan alias sakit. Badan tidak dapat digunakan, rasa sakit menjalar ke semua titik tubuh, tubuh pun lemas bahkan duduk tegak pun tidak kuasa. Tersisa tenaga hanya untuk berbaring sambil bernafas.

Setelah sembuh dari sakit ini, saya mendapati kesempatan untuk menterjemahkan kitab Kurma Purana buku kedua. Satu per satu dibaca dan diterjemahkan walaupun dengan kemampuan bahasa Inggris yang secukupnya. Tapi cukup mengerti, sekitar 85% penterjemahannya saya jamin tepat makna. Suatu saat tiba pada bab yang mencantumkan ungkapan berikut:

"Walaupun badan bukanlah tujuan, badan harus dianggap sebagai tujuan dan diperhatikan bahkan lebih penting dari tujuan. Karena semua upaya pencapaian tujuan dibatasi oleh badan. Semua pencapaian tujuan ditunjang oleh badan. Semua pencapaian tujuan harus menggunakan badan. "

Malam setelah saya membaca ungkapan ini, saya bermimpi melihat matahari, sang pemilik cahaya sendiri, dan benih pemikiran yang terang terhadap petikan tersebut muncul di pikiran. Sebagaimana kejadian sebelumnya, ketika terbangun saya melihat dunia terang benderang, semua tampak berbinar-binar.

Bisa dipikirkan fungsi badan itu adalah kendaraan ketika melakukan perjalanan ke puncak gunung. Kendaraan ini bisa berupa kaki, tangan, kendaraan mobil, motor, sepeda atau alat berpindah lainnya. Ke puncak gunung mau atau tidak, dan hanya mungkin dilakukan dengan menggunakan alat berpindah ini, kendaraan itu. Kondisi kendaraan itulah yang menentukan apakah tujuan itu tercapai atau tidak. Selama kendaraan itu kondisinya layak, jangankan ke puncak gunung, ke galaksi yang jauh pun akan tercapai. Misalkan perjalanan hendak ke planet pluto yang memerlukan waktu 100 tahun, namun kenyataannya kendaraan menjadi rusak setelah 50 tahun, maka seberapapun upaya yang dilakukan, tujuan tidak tercapai. Ataupun ketika tujuan tinggal sejengkal tangan, namun mendadak kendaraan rusak, maka tujuan tidak akan pernah tergapai.

Dengan demikian, penting sekali menjaga kesehatan fisik disamping memberlakukan diet atau perlakuan khusus ketika dalam upaya mewujudkan sebuah tujuan. Jangan sampai sebelum tujuan itu tercapai, badan sakit atau malah menjadi tidak berdaya sama sekali alias kematian datang. Jika bisa, jaga agar badan sehat selama mungkin, bahkan mungkin selama 400 tahun, agar tujuan terjamin dapat dicapai, bahkan semakin banyak tujuan bisa dicapai, untuk membuat hidup semakin berwarna dan berarti.

SB