Yang Basah, Terlampau Sulit Terbakar

Dipostkan pada 2016-11-06 oleh Admin

Kemarin aku membakar kayu-kayu bakar yang masih basah, ada ciri batang kayu itu hijau cukup segar, artinya kayu itu masih memilihi kehidupan dan air masih tertahan di dalam setiap selnya. Kayu-kayu itu aku tumpuk agar pembakarannya kuharapkan dapat berlangsung baik.

Tepat di bawah tumpukan kayu, aku sibak dan masukkan plastik-plastik sampah, kayu lapis kering, batang-batang kayu usang dan ada sebuah buangan speaker yang ternyata terbuat dari plastik. Sampah plastik pertama kali terbakar, disusul oleh kayu lapis dan secara perlahan api yang membakar kayu lapis dan sampah plastik membakar kayu usang dan bekas speaker, dan tampak juga mulai membakar kayu-kayu yang basah itu.

Api membesar dan ketika titik nyala dicapai plastik bekas speaker, apinya sangatlah besar. Kayu-kayu basah itu terbakar dan tumpukan telah terbakar dengan dasyat. Dengan menempatkan kayu lain di atas apinya, berharap setiap panas yang terbentuk dari api sampah plastik, kayu lapis kering, kayu usang dan bekas speaker akan mengubah kayu basah menjadi kayu kering yang dapat dibakar.

Api sudah membakar sebagian dari tumpukan kayu, namun hari telah kelam. Aku harus pulang. Kulihat api masih menyala tapi sebatas bara. Kuharap  tumpukan kayu itu akan  kujumpai sudah habis keesokan harinya.

Pagi hari ini aku sampai di tumpukan kayu itu, ternyata kayu-kayu basah itu tetap tidak terbakar. Tumpukan kayu itu persis seperti yang kulihat saat kutinggalkan kemarin.

SB