Ekonomi Melemah?

Saya masih ingat, hingga tahun 2018 ini, terhitung sekitar 20 kali orang berkata "Ekonomi melemah keseluruhan", menanggapi berkurangnya omzet mereka di beberapa kali even bahkan di warung mereka. Saya hanya mendesah, mencoba menghentikan gurauan dengan ungkapan pendek, "Jika setiap hari penjualan tinggi terus, sudah sejak lama Indonesia penuh pengusaha".
Tantangan berusaha memang besar, terlebih lagi berusaha dengan modal minim total dari diri sendiri. Karena lebih banyak orang membangun atau memulai usaha dengan modal besar bahkan dengan meminjam uang. Salah satu yang ditakutkan selain tingginya bea operasional adalah rendahnya penjualan karena secara kasar keuntungan dihitung menggunakan dua parameter ini.
Saya memberi argumen lain, "uang di Indonesia ini tetap jumlahnya dan uang ini berputar terus. Jika melemah, sementara uang tetap berputar, lebih mungkin uang itu sedang tidak mampir di anda". Walaupun ini mungkin sebatas praduga dan penyemangat, ini saya pikirkan dapat terjadi. Di luar sana, bahkan mungkin tetangga sendiri, banyak yang membangun bisnis dengan kreatifitas luar biasa sehingga mungkin uang justru mengalir ke mereka, hanya saja mereka diam tanpa informasi, yang kita lihat mereka diam tenang bagai air di sungai dalam.
Yah, menurut saya, tidak tepatlah menyebut ekonomi melemah karena ekonomi bukan manusia atau sistem mesin yang bisa melemah, lebih tepat mengatakan bahwa semangat sedang kendur dan ngopi dapat meningkatkan semangat walau beberapa jam saja.
SB