Bentrok Dan Youth Park, Denpasar

Dipostkan pada 2017-11-28 oleh Admin

Pada hari Sabtu yang lalu, 25 November 2017, digelar Bentrok ( Big Competition of Orok ) oleh Theater Orok, sebuah unit kegiatan mahasiswa UNUD yang mengundang para UKM untuk membuka stan di area yang mereka sediakan. Para UKM dikoordinir dengan kerjasama melalui sebuah group tenan ( Tenant Community ) dengan bea per stan Rp 500 rb.

Ini adalah satu dari kegiatan mahasiswa yang mengundang para UKM untuk menjadi sponsor bertimbal balik buka stan untuk berjualan.

Hal tidak terduga bagi para UKM adalah bahwa stan yang ditawarkan berlokasi di belakang panggung, dan juga membelakangi lapangan taman kota Lumintang. Belum lagi area berjualan ini dikelilingi tembok sekitar 2,5 meter. Sehari-harinya area berjualan ini hanya dikunjungi oleh pengunjung Youth Park yang ingin buang air kecil atau melihat-lihat ke bawah jembatan jalan Gatot Subroto.

Dari panggung dan dari track jogging Lapangan Taman Kota Lumintang, tidak tampak ada orang berjualan kecuali jika mengunjungi toilet untuk kebelet pipis. Lebih jelek lagi bahwa toilet tersedia dua lagi di tempat lain yang lebih mudah dijangkau. Alhasil, toilet Youth Park ini menjadi toilet dengan prioritas terkecil untuk dikunjungi. Di luar dugaan, ternyata ada even lebih besar dan megah diadakan di Taman Kota Lumintang, semakin memperkecil prioritas area berjualan di Youth Park untuk dikunjungi.

Ketika hari H tiba, kami sangat terkejut mengmati lokasi yang sangat tidak potensial untuk berjualan. Pikir kami, ini panitia kegiatan tidak bersungguh-sungguh mengajak para UKM berjualan kecuali sungguh-sungguh perlu dana sponsor untuk kegiatan. Mereka menawarkan stan berjualan dengan harga terlalu tinggi, lokasi sangat merugikan dijual dengan harga Rp 500 rb per dua hari.

Benar saja, pengunjung area berjualan di Youth Park ini tidak lebih dari orang-orang nyasar yang sudah tidak terpikir mau ke mana lagi berkunjung ke Taman Kota Lumintang. Dalam sehari, boleh dikatakan panitia "Bentrok" ini saja yang masuk ke area berjualan dan semua tenan rugi besar. Boleh dikatakan semua tenan menyumbang dana sponsor sebesar Rp 500 rb per orang tanpa timbal balik, malah harus merugikan waktu dan tenaga untuk berjualan di area yang potensi berjualannya nol.

SB