Apakah Micin Benar Menyebabkan Lemah Otak?
Kami membaca sebuah artikel tertulis di sains.kompas.com yang menyalin pernyataan dari hellosehat ( dr. Ivena ) yang menyatakan bahwa micin memiliki sifat yang mengarahkan konsumennya mengalami lemah otak atau lemot. Membaca artikel ini, kami jadi terbersit fakta-fakta yang sangat tidak mendukung pernyataan dan ini mendorong kami untuk urun pendapat terkait pengaruh micin ( monosodium glutamat ) terhadap otak.
Sebelumnya, artikel tersebut menyebutkan bahwa micin terdiri dari air, sodium dan glutamat. Ini jelas salah dan entah darimana penulis mengambil pernyataan ini. Micin dengan bahan utama yang dimaksud adalah monosodium glutamat buanlah gabungan dari air, sodium dan glutamat sebagaimana pernyataan artikel, namun sebuah senyawa monosodium glutamat, garam dari natrium dan asam glutamat, dengan pH mengarah ke basa. Air, sodium dan glutamat tidak bisa lantas menjadi monosodium glutamat, terlebih menghasilkan rasa yang sama di lidah.
Glutamat memiliki reseptor terutama di lidah sehingga rasa umami ternikmati saat makan. Jika reseptornya ada di otak, rasa umami tidak pernah terkecap di lidah dan dengan demikian tidak pernah ada berita bahwa micin meningkatkan cita rasa makanan. Ini sangat menentang pernyataan dari dr. Ivena.
Menilik dari gejala akibat mengkonsumsi monosodium glutamat berlebih dengan tanda gerah, haus dan kepanasan, maka sesungguhnya yang terjadi adalah meningkatkan kehendak untuk minum, ini tidak pasti menstimulasi otak dengan rangsangan khusus. Karena ketika minum suatu bahan rasa gerah ini akan hilang maka masalahnya bukanlah di otak, tetapi ada di tubuh, tepatnya di cairan tubuh / cairan fisiologis tubuh.
Jika dikatakan glutamat mengakibatkan lemah otak, maka pastinya memiliki ciri kreativitas dan semangat rendah. Bagaimana mungkin orang yang bersemangat makan termasuk memiliki otak yang lemah? Yang kami amati, orang dengan semangat makan rendah-lah berkecenderungan memiliki otak yang lemah.
Sekian beberapa bantahan dari kami, terima kasih.
SB