Sebuah Klaim Yang Terbantahkan Fakta

Dipostkan pada 2017-11-20 oleh Admin

Ini tentang berpromosi suatu agama yang kontradiksi dengan fakta di lapangan, ya klaim yang terbantahkan fakta. Bagaimana tidak, sebelum dan sesudah klaim dibuat dan dipublikasikan, fakta telah menunjukkan bantahan. Lantas, membuat klaim bahwa orang-orang yang bertindak tidak beradab ( barbar ) itu bukan umat agama X?

Sudah seringkali kita lihat, ada sekelompok orang dengan mengumandangkan nama tuhan mereka berteriak-teriak bagaikan orang kesetanan haus darah hendak membunuh orang. Ini bukan sekali dua kali, tapi berkali-kali, dan kembali ada orang mengklaim bahwa itu bukan umat agama X, agama X bukan seperti itu, dan ....

Ini adalah perang opini, dan mereka akan berupaya memperbaiki opini, walaupun opini tidak pernah bisa memperbaiki fakta yang pernah terjadi. Lagi pula, saking sibuk membangun opini terbalik, mereka tidak sempat memperbaiki diri, selalu mengklaim itu bukan mereka, jadi tidak pernah perlu untuk memperbaiki diri, maka di masa depan, umat yang barbar itu akan makin banyak jumlahnya.

Yang terpenting bagi kita yang bukan dari umat agama X adalah keputusan kita untuk menentukan, kita akan percaya klaim atau percaya fakta. Jika menggunakan sains dan realita, maka  fakta / realita adalah kebenaran tertinggi yang bisa dibuktikan, sementara klaim tidak pasti benar dan tidak pasti bisa dibuktikan. Orang-orang berpendidikan tinggi dan orang-orang beradab selalu berpegang pada fakta / realita, bukan opini semata, bahkan jika fakta telah membantah opini, maka opini itu akan dimusnahkan oleh orang-orang beradab.

Kita tidak bisa mengharapkan perbaikan dari agama X jika kejadiannya hanyalah klaim dan opini yang menentang fakta, tidak pernah bisa menerima kenyataan bahwa itu adalah umat agama mereka. Dengan kata lain, kelakuan barbar yang ditunjukkan beberapa umatnya memiliki keuntungan dan manfaat teragendakan, sehingga mereka  akan tetap membela dengan klaim dan opini terbalik. Karena jelas, prilaku ofensif dan barbar itu bermanfaat bagi kelompok agama X tersebut.

Kita sebagai orang di luar agama X hanya perlu waspada, karena dengan klaim dan opini menentang akta yang tetap dibangun, jumlah umat yang berprilaku barbar sudah pasti makin banyak, Siap-siap prilaku barbar itu menyerang.

SB