Pengalaman Berjualan Di Dalung Permai, Badung

Di jaman pemerintahan kabupaten Badung sebelum adanya Kodya Denpasar, ada dua perumahan besar yang dibangun, yaitu perumnas Monang Maning dan Perumnas Dalung Permai. Secara perencanaan wilayah, Perumnas Dalung Permai merupakan perbaikan atas konsep perumahan Monang Maning. Ini meliputi kelengkapan fasilitas umum, penataan jalan, tipe dan arsitektur rumah dan masih banyak perbaikan lainnya. Salah satu fasilitas penting yang ada di Dalung Permai namun tidak ada di perumnas Monang Maning adalah SPBU dan pusat perekonomian. Kedua infrastruktur ini menjadi fasilitas umum sangat penting saat ini.
Ukuran perumnas Dalung Permai menurut penuturan orang-orang sekitar 5 kali ukuran perumnas Monang Maning. Harga tanah dan bangunan di Dalung Permai sudah sama dengan Monang Maning. Ukuran rumah di Dalung Permai malah lebih besar daripada di Monang Maning.
Secara ekonomi, terutama sejak dibangunnya Puspem Badung di Sempidi, geliatnya sangat terasa mengejar perumnas Monang Maning. Bisnis makanan dan minuman berkembang pesat, namun adanya pusat belanja premium masih minim. Itu dapat dilihat dari adanya Circle K, Indomaret, Alfamart, K-24 dan lain-lain, distribusinya masih terpusat di bundaran Dalung Permai. Berbeda dengan distribusinya di Perumnas Monang Maning yang hampir setiap 500 meter terdapat pusat belanja yang sama.
Terkait dengan daya beli, berdasarkan pengalaman kami ketika berjualan di depan bekas supermarket Bintang, ternyata masih lebih tinggi daya beli di Perumnas Monang Maning. Di Dalung Permai, harga kontrak rumah masih berkisar Rp 12 juta per tahun dengan luas tanah 1 are sementara di Perumnas Monang Maning harga sewa rumah sudah 15 juta per tahun dengan ukuran tanah 60 meter persegi. Menariknya harga sewa pertokoan di Dalung Permai lebih mahal ketimbang di perumnas Monang Maning, entah apa dasar perkembangan tarif sewa ruko ini. Untuk makanan dan minuman, harga nasi bungkus di Dalung Permai masih mungkin menemukan 6 ribu hingga 8 ribu dengan menu lengkap, demikian pun minuman Rp 3 ribuan masih banyak dan laris manis. Di perumnas Monang Maning, mungkin minuman Rp 3 ribuan hanyalah teh dan air dalam kemasan serta minuman dalam gelas.
Jajanan kelas premium, melihat dari distribusi dan perkembangan pemain makanan kelas premium seperti K-24 dan Circle-K, tampaknya masih langka dan perlu pertimbangan lebih untuk dibangun. Entah setahun lagi, kondisinya mungkin akan naik jauh lebih tinggi dari saat ini.
SB