Sebuah Konsep Meningkatkan Kepedasan Sambal

Beberapa bulan yang lalu harga cabai mahal dalam waktu relatif lama. Masyarakat di kota merasakan gerah akibat harga yang tinggi dalam waktu lama namun memberi angin sejuk untuk petani cabai di pedesaan. Sangat jarang mereka memperoleh rejeki atas kenaikan harga cabai serta produk pertanian karena sebelumnya impor produk pertanian demikian mudahnya setiap kali ada gejolak harga.
Dalam kondisi harga cabai naik sementara makanan harus tetap terasa pedas, tentu harus berkreasi agar tingkat kepedasan sambal naik walaupun penggunaan cabai tetap atau malah turun.
Kami mengamati dan merasakan pengalaman peningkatan pedas cabai dari rujak cuka. Kami sempat mencari-cari alasan mengapa rujak cuka terasa lebih pedas dari rujak lainnya. Setelah kami terpikir jawabannya, konsepnya dapat diterapkan secara umum untuk meningkatkan pedasnya sambal.
Peningkatan pedas merupakan partisipasi bahan lain selain capsaicin untuk merangsang daerah mulut. Dalam hal sambal cuka dalam rujak cuka, cuka berpartisipasi mengiritasi daerah mulut menyertai capsaicin sehingga rasa pedasnya naik. Konsep ini diterapkan beberapa orang dengan menambahkan cuka ke dalam sambal dan hasilnya memang peningkatan kepedasan sambal. Namun cuka memiliki aroma dan rasa masam keras sehingga jika tidak terpaksa, barulah digunakan.
Bahan lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahan lain yang jenisnya pedas namun variasi pedasnya berbeda dengan cabai. Selain itu bahan ini mungkin memberi variasi aroma sambal yang dapat meningkatkan cita rasa sambal. Bahan yang dapat digunakan adalah mrica, pala, lada dan cabai hutan.
Demikian sebuah pertimbangan untuk menaikkan kepedasan sambal. Semoga berguna.
SB