Semarak Tahun Baru Bergeliat

Dipostkan pada 2016-12-15 oleh Admin

Kemarin kami melihat-lihat ke Tabanan, mencari jika ada penduduk yang menanam daun suji, siapa tahu suatu saat kami dapat membelinya. Tak disangka, kami menjumpai hal yang mengejutkan. Anak-anak sudah ramai bermain mercon dan meriam spiritus. Situasi ini sama dengan di Denpasar. Anak-anak dari SD hingga SMA, tampak mencari tempat sepi seperti Kuburan Badung, beramai-ramai bermain meriam spiritus.

Tahun lalu di Desa Tegal kerta sempat ada yang celaka akibat meriam spiritus ini dan itu menjadikan meriam ini sempat dilarang. Sekitar setahun meriam spiritus sepi dan tidak diminati, terlebih sudah ada edaran pejabat desa untuk melarang meriam spiritus ini. Ini adalah pegangan bagi para orang tua untuk melarang anak-anak mereka bermain meriam spiritus.

Anak-anak di Tabanan memperoleh mercon itu dengan harga paket yang murah, mulai dari Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,-, jumlah ini dapat dijangkau dengan bekal mereka ke sekolah. Tentu saja anak-anak ini rela tidak makan atau minum demi membeli mercon atau mainan sejenis. Bahkan ada anak rela membelah celengan mereka hanya untuk dapat membeli mainan mercon.

Di jalan-jalan, pedagang terompet mulai melintas dan mejeng di beberapa sudut kota Denpasar dan memajang dagangan mereka. Warnanya beragam dengan bahan plastik keperakan. Beberapa warga memilih membeli terompet lebih dulu agar mendapat harga murah sebelum tahun baru tiba. Dari sebuah hotel di Denpasar, kami diberitahu terkait meningkatnya pesanan kamar hingga beberapa hari setelah tahun baru. Demikian pun jalan-jalan di Denpasar dan Kuta tampak semakin ramai dengan kendaraan berplat luar Bali.

SB