Enak, Tapi Bukan Dawet Ayu Banjar Negara

Ketika deDari Kuliner hadir di Monang Maning dan Denpasar, banyak yang ragu karena mereka mengenal dawet ya dawet ayu banjar negara. Dawet ini terkenal karena banyak pedagangnya. Bisa dikatakan bahwa pedagang dawet ini dapat dijumpai di setiap desa di Denpasar, terutama berjualan menggunakan rombong dorong yang khas.
deDari Kuliner menggunakan rombong motor dengan desain yang khas dan berwarna hijau. Semua material kecuali gula, masuk dalam termos. Yup, hampir semuanya tertutup. Kami memaparkan dagangan menggunakan baner motor dengan desain yang khas. Bahkan sampai saat ini, baner ini adalah ciri kami, deDari Kuliner.
Kami bersaing dengan dawet-dawet lain di Denpasar, menawarkan nilai lebih terkait tingkat higienis dan air bahan bakunya. Kami memberi jaminan kesehatan lebih dan kepraktisan. Jika pembeli termasuk yang awas terkait penyebaran penyakit menular di masyarakat, maka produk-produk deDari Kuliner, yaitu es cendol deDari, es daluman deDari atau es dawet daluman deDari adalah penyelesaiannya.
Tidak sebagaimana es dawet ayu banjar negara, es cendol deDari menggunakan tepung beras sebagai bahan utama. Pewarna hijau yang kami gunakan adalah warna hijau daun segar dan warnanya pun cerah memukau. Sangat terasa dan tercium wanginya pandan dan ini memang aroma daun segar, bukan pewangi essence. Santan kami adalah santan segar dengan pengerjaan secara higienis. Gula yang kami gunakan memiliki kemanisan hingga 1,4 kali kemanisan gula pasir.
Tidak salah lagi, es dawet deDari bukan es dawet banjar negara, namun kualitas dan rasanya dapat Anda bandingkan. Es cendol/dawet deDari adalah dawet racikan di Bali dan dikontrol oleh sarjana Farmasi ITB asal Bali.
SB